Senin, 04 Maret 2013

Hari Pertama Azka Masuk Sekolah

Hari ini Senin, tanggal 4 Maret 2013 adalah hari pertama Azka masuk sekolah. Usia Azka pada saat ini mendekati 2 tahun 7 bulan. Karena awal masuk sekolahnya bukan pada saat dimulainya tahun ajaran baru, maka status Azka disini adalah sebagai siswa titipan dan belum memiliki seragam. Bagusnya lagi, karena bulan ini dianggap sebagai ujicoba, maka khusus untuk bulan ini, Azka digratiskan sekolahnya alias tidak membayar sama sekali. Sekedar informasi saja, sekolah disini tidak dipungut uang gedung. Besar SPP-nya juga terhitung sangat murah, hanya sebesar Rp. 75.000 saja per bulan. Padahal, saya lihat lumayan lengkap juga mainan dan perlengkapan sekolahnya. Gurunya juga ada 4 orang yang menangani dua kelas.

Sebelumnya saya sudah melakukan survey kecil - kecilan mengenai sekolah apa yang sekiranya cocok untuk Azka. Berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tertentu, saya menetapkan sekolah tersebut sebagai tempat awal belajar bersosialisasi di lingkungan sekolah untuk Azka, selengkapnya bisa dibaca di Saatnya Memilih Sekolah Untuk Anak

Saya terpaksa melewatkan untuk menemani Azka masuk sekolah pada hari pertamanya karena pekerjaan yang tidak mungkin saya tinggalkan. Hari Senin merupakan hari sibuk buat saya karena ada kewajiban mengerjakan daily report maupun weekly report yang harus dikirim via email ke kantor pusat di Taipe. Jadinya, neneknyalah yang akhirnya menemani Azka seperti biasanya ketika saya bekerja di kantor.

Diawali dengan hari Minggu malam, saya ajak Azka tidur lebih cepat dari biasanya sehingga Senin paginya bisa bangun pagi, sarapan, dan masuk sekolah tanpa terlambat. Walaupun tidur lebih cepat, nampaknya saya masih agak kesulitan membangunkan Azka. Alhasil, Azkapun menangis meronta - ronta ketika saya bangunkan dan kemudian saya bawa ke kamar mandi untuk dimandikan. Ketika diingatkan kembali bahwa hari ini adalah saatnya masuk sekolah, Azka pun terlihat lebih bersemangat. Mungkin terbayang dalam hatinya, nanti akan bertemu dengan banyak temannya disitu, terlebih lagi, ada Salma, balita tetangga kami yang juga bersekolah disitu. Persiapan kamipun selesai, tas sekolah Azkapun sudah penuh dengan bekal makanan sehat dan air minum. Namun karena bangun tidur Azka sudah minta minum susu satu botol, Azka pun nampaknya masih kenyang dan menolak sarapan pagi. Baiklah, sembari menunggu jam masuk sekolah dimulai, saya berikan sarapan paginya sebelum saya berangkat bekerja.

Menurut cerita neneknya  via telepon, Azka sangat menikmati saat pertamanya bersekolah. Sesampai jam istirahat, Azka masih sangat bersemangat bermain bersama teman - teman kecilnya, disana Azka adalah siswa termuda. Selepas jam istirahat, seluruh siswa diminta masuk ke ruangan kelas. Lazimnya anak - anak sekolah PAUD dan TK, banyak siswa yang terlihat sesuka hatinya dalam mengikuti apa yang diajarkan oleh gurunya. Begitu pula yang terjadi di sekolat tersebut. Ketika ada temannya yang mengenakan topeng dan bermain topeng - topengan, Azka pun menangis keras ketakutan dan meminta pulang. Setelah nenek dan gurunya gagal membujuknya, neneknya berinisiatif membawanya pulang. Tak mengapa, sesuka hatinya sajalah. Toh, itu adalah pengalaman luar biasa untuk Azka belajar bersosialisasi. Lambat laun, kami yakin sifatnya yang penakut akan berkurang seiring dengan waktu. Kamu pasti bisa, Nak.



Menemani Kakak Ipar Berkenalan Dengan Keluarga Calon Besannya

Pada hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 2 Maret 2013, akhirnya keluarga kecil kami, yaitu saya, suami, dan Azka turut menemani keluarga kakak ipar saya yang mengunjungi keluarga calon besannya untuk sekedar berkenalan dan bersilaturahmi, istilah Jawanya "Ndodog Lawang". Lokasi tujuan kami cukup jauh dari kota Semarang, yaitu tepatnya  di daerah Kec. Gabus Kab. Grobogan. Sebelumnya saya hanya mengira di daerah Purwodadi , namun ternyata masih jauh sekali dari kota Purwodadi. Perjalanan kami tempuh selama 3 jam, bertolak dari kota Semarang pukul 10.30 WIB, sampai di tujuan pukul 13.30 WIB. Pada saat itu, hawa panas sungguh terasa selama kami menempuh perjalanan tersebut. Disamping itu, jalan yang kami lalui menuju kesana agak sempit dan bergelombang, sehingga perjalanan itu kami rasakan lumayan berat terutama buat kami yang membawa balita. 

Sesampai disana, keluarga calon besan kakak ipar saya sudah menunggu kedatangan kami, lengkap dengan pakaian yang resmi. Padahal rombongan kami hanya mengenakan pakaian santai namun masih tergolong sopan. Setelah tuan rumah menyambut kami dan mempersilakan masuk, kamipun kemudian berkenalan sebentar. Keluarga calon besan kakak ipar saya ternyata sudah menyiapkan juru bicara, sedangkan keluarga kami tidak membawa sesepuh yang biasanya ditunjuk sebagai juru bicara mewakili keluarga kami. Mengingat keterbatasan waktu, selanjutnya kamipun dipersilakan untuk menunaikan ibadah sholat Dhuhur dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. 

Setelah acara makan siang selesai, dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai maksud dan tujuan kami kesana. Namun, yang membuat kami agak kaget, ternyata keluarga calon besan kakak ipar saya pada pertemuan pertama tersebut langsung menanyakan kapan tanggal akad nikah akan dilangsungkan. Padahal sebelumnya kami pikir, pertemuan pertama tersebut akan disusul dengan pertemuan - pertemuan selanjutnya dimana pada pertemuan selanjutnya baru akan dibahas mengenai tanggal berlangsungnya akad nikah. Lucunya, kakak ipar saya pun terlihat agak kebingungan ketika itu sehingga jawaban diserahkan kepada anaknya. Mengingat masih membutuhkan persiapan khusus, keponakan saya kemudian menyatakan kesiapannya menikah pada awal tahun 2014. Kemudian barulah keluarga calon mempelai wanita mempertanyakan hal ikhwal penentuan tanggal pernikahan yang kemudian disepakati akan ditentukan dalam waktu dekat.

Mengingat hari sudah menjelang sore dan maksud tujuan kami telah tersampaikan, kamipun meminta izin untuk menunaikan ibadah sholat dan berpamitan pulang ke Semarang. Bertolak dari kediaman calon besan kakak ipar saya pada pukul 16.00 WIB, kemudian kami singgah sebentar di kota Purwodadi pukul 18.00 WIB untuk sholat Maghrib dan makan malam, tepatnya di RM Noroyono. Setelah menikmati makan malam yang lezat selesai, kami pun langsung bergegas menuju mobil dan melanjutkan perjalanan ke Semarang. Sekitar pukul 20.30 WIB, sampailah kami di Semarang. 

Jumat, 01 Maret 2013

Thanks God It's Friday

Konon, kalau di Amerika,hari Jumat adalah hari yang sangat menyenangkan karena hari Jumat adalah hari gajian disana. Jadi gajian dalam sebulan bisa empat kali, tidak seperti di Indonesia yang umumnya gajian itu sebulan sekali. Buat saya, hari Jumat ini juga sangat menyenangkan seperti hari - hari Jumat sebelumnya. Mengapa? Ini karena hari ini adalah hari terakhir bekerja di minggu ini. Besok dan lusa yang jatuh di hari Sabtu dan Minggu, saya libur bekerja. Horeee.... Terbayang dalam pikiran saya, ada banyak hal yang bisa saya lakukan di hari libur saya. 

Yang pertama, tentu saja saya ingin menemani Azka beraktivitas selama dua hari penuh karena seperti biasanya setiap saya libur bekerja, neneknya juga libur menemani Azka he..he... Saya juga ingin bersantai sejenak, sekedar untuk menikmati tidur siang, atau bahkan berbelanja ke mall. Biasanya, kemanapun saya pergi di hari libur, saya akan mengajak Azka. Namun rupanya ada beberapa acara yang harus saya ikuti di akhir pekan ini, mulai dari bersih - bersih rumah sebagai ritual wajib di hari libur, menghadiri kondangan di hari Sabtu pagi, kemudian dilanjutkan dengan menemani keluarga kakak ipar yang akan bersilaturahmi dengan keluarga calon besannya pada siang harinya. Untuk hari Minggu pagi, kami akan membawa Azka mengunjungi ibu mertua saya setelah membereskan pekerjaan rumah dan sore harinya saya harus menghadiri acara pertemuan rutin RW. Trus belajar menjahitnya kapan ya? Kemungkinan harus tertunda lagi soalnya saya kan juga ingin memaksimalkan waktu yang ada untuk sekedar bermain - main dengan Azka. Semenjak saya menikah dan menyandang status sebagai ibu rumah tangga, rupanya banyak hal yang harus saya ikuti layaknya ibu - ibu rumah tangga lainnya. 

Tak terasa hari ini waktu sangat cepat berlalu. Setelah menyelesaikan pekerjaan - pekerjaan rutin saya,  sebentar lagi jam kerja berakhir. Asyiknya....


Kamis, 28 Februari 2013

Azka Dan Mainan Mobil

Anak saya, Azka sangat suka mainan mobil - mobilan. Diantara beragam jenis mainan anak, yang paling disukainya adalah mainan mobil - mobilan. Bahkan dimanapun pergi, yang selalu dicari adalah mainan mobil., baik pergi ke mall, toko perlengkapan bayi, maupun sekedar mengunjungi Saking senangnya, setiap hari tidak pernah terlewatkan untuk bermain mobil - mobilan. Hampir di setiap sudut rumah kami yang mungil, bisa ditemukan mainan mobil - mobilan.



Namun, dari sekian banyak mainan mobil yang dimilikinya, banyak pula yang rusak karena dibanting atau dilempar jika sedang marah, dan akhirnya kami buang. Meskipun sudah dirapikan dan ditata di tempatnya, tetap saja masih berantakan. 

Terapi Alergi Bioresonansi (Bio-E)


Sejak usia 3 bulan, Azka divonis menderita alergi susu sapi oleh DSA-nya. Sehingga sejak mengkonsumsi susu formula, susu yang diminum adalah Nutrilon Soya. Hingga pada suatu ketika pada badan Azka timbul  bentol - bentol merah dan sempat saya bawa ke DSA. Menurut DSA-nya, itu hanya karena pengaruh cuaca saja, dan itu normal terjadi mengingat selama beberapa lama cuaca sedang sangat panas. Setelah diresepkan obat untuk diminum dan juga lotion untuk dioles setelah mandi, bentol - bentol Azka masih juga tidak berkurang. 

Setelah sebelumnya mencari informasi dari beberapa sumber, beberapa waktu yang lalu kami bawa Azka ke klinik Mitrakita, Jl. Puspanjolo Semarang dan langsung dilakukan deteksi alergi. Deteksi alergi ini menggunakan sample darah. Kami dibawa ke suatu ruangan khusus, sambil diajak ngobrol, tangan Azka dipegang oleh perawatnya, ces.... tidak terasa sample darah sudah berhasil diambil. Sebelumnya saya sempat khawatir akan mengalami kesulitan ketika mengambil darahnya. Setelah menunggu kurang lebih 2 minggu, hasil tes darahnya bisa diambil. Dari hasil tes darahnya diketahui Azka menderita alergi susu sapi, debu, gula, dan jamur udara. Ooops, banyak sekali.

Saat itu juga kami daftarkan Azka untuk mengikuti terapi alergi di minggu berikutnya mengingat jadwal terapi  pada saat itu sudah penuh. Kami sengaja memilih hari Sabtu, pukul delapan pagi, urutan pertama, pada saat kami libur bekerja sehingga kami bisa leluasa menunggui Azka terapi. Terapi ini menggunakan metode bioresonansi (Bio-E), tidak sakit, dan tidak menggunakan obat. Sesi terapi ini memakan waktu sekitar setengah jam. Sesi pertama, Azka diminta berbaring dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas sebuah alat khusus yang entah apa namanya. Selanjutnya sesi kedua, Azka tetap diminta berbaring sambil kedua tangan memegang bola logam. Yah, namanya juga anak kecil, susah sekali memintanya berbaring dengan tenang. Azkapun berontak - berontak. Namun bapaknya punya cara khusus, sambil diajak ngobrol dan melihat gambar - gambar mobil kesukaannya, alhamdulillah Azka bisa melewati sesi ini dengan baik. 

Seminggu setelah terapi yang pertama, bentol - bentol merah yang ada di badan Azka sudah mulai berkurang. Demikian seterusnya, hingga terapi yang keempat kalinya, bentol - bentol merah sudah tidak terlihat lagi di badan Azka. Sesi terapi di minggu pertama hingga minggu ketiga berjalan dengan lancar. Pada terapi yang keempat, Azka sempat berontak dan menangis keras, kamipun sempat mengalami kesulitan menenangkannya, namun akhirnya Azkapun berhasil melewati sesi terapi ini. 


Belajar Makan Sendiri


Saat ini diusia yang menginjak 2 tahun 6 bulan, anak balita saya, Azka sudah mulai belajar makan sendiri menggunakan peralatan makannya sendiri. Cara memegang sendoknya terkadang sudah benar, namun terkadang masih salah juga. Dengan bangganya dia selalu berkata, " Azka tadi makan sendiri, tadi belajarnya sama Mbak Salma". Maksudnya, Azka tadi makan sendiri, belajar makan sendiri bersama Mbak Salma, tetangga kami yang masih berusia 4 tahun, yang sering bermain bersamanya. 

Azka lagi makan jagung....


Menurut artikel yang pernah saya baca sebelumnya, melatih anak untuk belajar makan sendiri bisa dimulai sejak anak berusia 8 - 10 bulan, disaat anak sudah mulai bisa memegang. Makanan pertama yang bisa diberikan bisa berupa biskuit lunak yang mudah hancur saat sudah berada di mulutnya, ataupun finger foods, yaitu potongan sayuran yang sudah direbus (dikukus) seperti wortel dan kentang ataupun potongan buah seperti pisang. Buah atau sayuran tersebut bisa dipotong kecil - kecil agar mudah digenggam anak sesuai usianya.

Sebetulnya sudah lama saya mencoba melatih Azka untuk makan sendiri menggunakan peralatan makannya sendiri, namun seringkali dia menolak. Biasanya hanya satu dua suap dia mau makan sendiri, selebihnya saya atau neneknya yang menyuapinya. Namun akhir - akhir ini, Azka sering menolak untuk disuapi, dia lebih memilih untuk makan sendiri, dan tentu saja memilih sendiri makanan yang disukainya, yang tidak disukainya akan disingkirkan.